About CPanel


PhotobucketCpanel adalah aplikasi pengelolaan hosting yang sangat vital karena dengan aplikasi ini seseorang bisa mengelola semua hal yang terkait dengan hosting antara lain website, email, kunci SSL dan PGP, mysql database, DNS, domain dan masih banyak lagi. Oleh karena itu sangat berbahaya bila account cpanel seseorang berhasil dibajak orang lain. Dalam artikel ini akan saya jelaskan salah satu serangan yang sangat berbahaya, yaitu XSS (Cross Site Scripting) pada File Manager Cpanel, serangan ini menyerang pengguna yang sedang login dalam cpanel, kemudian menjalankan script dengan hak yang sama dengan pemilik account cpanel. Vulnerability ini saya temukan di cpanel versi 11.24.4-CURRENT, diuji coba dengan browser Firefox 3.0.7.

Sekilas tentang CPanel File Manager

Cpanel terdiri dari berbagai macam aplikasi, salah satunya adalah file manager, yang berfungsi untuk mengelola file dalam account hosting. Dengan file manager, seorang pengguna bisa menghapus, membuat, mengedit file dalam file system.
File manager pada cpanel ada dua, yaitu “File Manager” dan “Legacy File Manager”. Perbedaan keduanya hanya pada soal tampilan saja. Legacy adalah versi dengan tampilan yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak menggunakan javascript. Namun dari sisi fungsi keduanya relatif sama, hanya ada penambahan fitur compress, ekstrak pada versi modernnya.

legacy file manager
Persistent XSS Attack by Crafting Malicious File Name
Kedua jenis file manager cpanel rentan terhadap serangan XSS. File manager cpanel tidak memfilter nama file yang ditampilkan di web sehingga attacker bisa menginjeksi script atau kode html dengan cara membuat file dengan nama yang mengandung kode html dan javascript.
Dilihat dari tingkat bahayanya, serangan pada Legacy File Manager lebih berbahaya karena hanya dengan melihat nama filenya saja malicious code yang dikirimkan attacker akan dieksekusi browser. Dalam file manager yang standard, cpanel berhasil memfilter karakter berbahaya dari nama file sehingga malicious code tidak dieksekusi dalam halaman daftar file. Namun, cpanel rupanya lupa untuk memfilter task delete, copy, move, code/html editor,compress, change permission. Agar malicious code attacker dieksekusi browser, korban harus memilih file tersebut dengan checkbox, kemudian melakukan salah satu diantara: delete,copy,move,edit,compress atau change permission.
Jadi jelas bahwa serangan xss ini lebih berbahaya pada Legacy File Manager, karena korban tidak perlu berbuat apa-apa lagi selain melihat daftar file dalam suatu folder. Oleh karena itu dalam artikel ini saya akan memfokuskan pembahasan pada serangan ke Legacy File Manager namun dengan exploit yang bisa bekerja di kedua jenis file manage

0 komentar:

Post a Comment